Sorga
Allah
Dimanakah
Sorga-Mu Ya Allah
Jauhkah................................?
Indahkah
...............................?
Nikmatkah
tinggal disana?
Siapakah
menjadi penghuni Sorga-Mu?
Surat Al-Baqarah (2); 210
“Robanna aatina fiddun-yaa
hasanah, wafil akhiroti hasanah, waqina ‘adzaaban-nar”
“Ya Tuhan kami, anugerahi
kami kehidupan yang baik di dunia, maupun di akhirat, dan hindarkan kami dari
siksa neraka”
Inilah doa dan permohonan hamba-hamba
Allah yang mengharapkan kenikmatan di dunia dan akhirat. Kenikmatan itu pada
hakekatnya adalah kenikmatan yang tiada taranya dan tidak bisa digambarkan
dengan bahasa manusia karena kenikmatan itu bukan soal pemahaman namun soal perasaan
hati nurani manusia.. Dalam iman yang kuat, taqwa yang dalam, terselip
rasa knikmatan yang dirasakan karena cintanya kepada Allah SWT. jadi nikmat
syukur kepada Sang Pencipta itu dirasakan di dalam hati nurani pada setiap
individu yang berbeda satu sama lain.
Marilah kita memahami suatu contoh lain
kesedihan yang menimpa seseorang, yaitu; misalkan dia kehilangan anak
kesayangannya. Kesedihan ayah/ibu yang ditinggal buah hatinya itu akan berbeda
dengan orang lain yang mendapat ujian yang sama dari Allah. Inilah perasaan
hati manusia menghadapi ujian Allah Swt. Perbedaan itu terletak pada iman yang
ada dalam hati sanubari mereka juga pemasrahan diri kepada Yang Maha-punya atas
kehendak-Nya juga tanpa berburuk sangka kepada Allah Sang Pencipta. Mereka yang
bersedih dengan keyakinan imannya akan tabah menghadapi ujian Allah, karena
janji Allah sorga Allah menanti bagi mereka yang beriman dan bertaqwa. Inilah perasaan hati mereka yang yakin
akan adanya hikmah dan nikmat di dalam ujian Allah.
Amiin,
Ya Rabb al-‘Alamin
Sorga
Kehidupan Akhirat terdiri dua:
1.
Hidup di Sorga dikarenakan keimanan,
ketaqwaan, perbuatan baik selama mereka hidup di dunia,
2.
Hidup di di Neraka. Mereka yang berada di
Neraka karena keburukan yang dilakukan di dunia lebih banyak dari pada
kebaikannya.
Sorga itu bermakna sangat
dalam sekali sebab Sorga diterangkan seterang terangnya bahwa indera jasmanipun
belum pernah melihat nikmat Sorga. Gambaran Sorga yang kita temui dalam Qur’an
Suci merupakan Taman yang di dalamnya
mengalir sungai-sungai: Ini adalah gambaran orang yang yang di dalam Qur’an
Suci digambarkan sebagai; a). orang
beriman dan b). berbuat baik. Kedua gambaran tersebut mengandung arti,
bahwa iman itu air rohani yang akan
berubah menjadi sungai-sungai di Akhirat, sedangkan perbuatan baik itu yang
berasal dari iman, adalah benih yang akan tumbuh menjadi pohon-pohon di
Akhirat.
Kenikmatan Sorga
Kenikmatan
yang dirasakan hamba Alah di dunia belum seberapa nikmatnya apa yang akan
dirasakan bila mereka mendapatkan nikmat Sorga Akhirat. Kenikmatan Sorga
Akhirat tak dapat dibayangkan dalam
kehidupan sekarang ini, karena kenikmatan itu bukannya barang-barang duniawi.
Oleh karena itu, Sorga dan segala isinya tidak dapat dibayangkan oleh pikiran
manuisa.
Allah berfirman dalam Kitab-Nya Surat AS Sajdah (32); 17
“Maka
tiada jiwa tahu apa yang tersembunyi bagi mereka tentang sesuatu yang
menyegarkan; suatu ganjaran dari apa yang mereka lakukan”
Ayat ini menggambarkan sebenarnya
tentang kenikmatan Sorga berupa ganjaran dari Allah, dimana tiada jiwa yang
tahu apa yang tersembunyi bagi mereka. Kenikmatan Sorga tersembunyi dimata
wadag manusia; oleh karena itu, jika kenikmatan itu dilukiskan dengan kata-kata
yang mengandung pengertian kenikmatan duniawi, maka itu hanyalah ibarat atau
tamzil. Kata-kata tak dapat menjelaskan kepada kita sifat kenikmatan yang
sebenarnya. Penjelasan Nabi Suci tentang ayat ini menunjukkan benarnya
pernyataan tersebut, karena dalam surat Hadits beliau bersabda:
“Allah
berfirman: Bagi hamba-hamba-Ku yang tulus, telah Aku sediakan apa yang mata
belum pernah melihat, dan telinga belum pernah mendengar, dan hati manusia
belum pernah mengangan-angakan” (Imam Abu’Abdillah Muhammad bin Ismai’il
Al-Bhukhari 59:8)
Marilah kita renungkan ayat-ayat dibawah
ini tentang kenikmatan yang diperoleh orang-orang yang tulus, yaitu mereka yang
bertaqwa sepenuh hatinya.
Surat Al-Hijr (13); 45-48).
“Sesungguhnya orang-orang yang
bertaqwa berada di Taman dan air mancur”
“Masuklah di sana dengan aman,
damai”
“Dan
Kami akan mencabut apa yang ada dalam hati mereka berupa dendam-kesumat,
(sehingga mereka) seperti saudara, (duduk) di sofa berhadap-hadapn”
“Di sana mereka tak akan terkena
lelah, dan mereka tak akan diusir dari sana”
Ini adalah Sorga kaum Muslimin. Di sana
orang mengalami ketentraman jiwa, keamanan yang sempurna, aman dari ajakan hawa
nafsu dan dari bahaya lain-lainnya (ayat 46). Di sana terdapat persaudaraan
yang akrab dimana tidak menaruh dendam terhadap orang lain dan tak pula
mengeluh karena perbuatan orang lain (ayat 47) dan akhirnya orang tak pernah merasa
lelah dan letih, dan tak seorangpun kehilangan kenikmatan yang sempurna (ayat
48). Ayat ini menandakan sekali orang dimasukkan ke dalam Sorga, ia tak akan
dikembalikan ke dunia. Subhanallah
Gambaran Sorga Ilahi
Surat
Ar-Ra’d (13); 35
“Sorga
dan Neraka dimulai dari kehidupan sekarang “Perumpamaan
Sorga yang dijanjikan kepada orang yang bertaqwa. Sungai-sungai yang mengalir
di dalamnya. Buah-buahannya kekal, demikian pula jumlahnya yang berlimpah. Ini
adalah kesudahan orang-orang yang bertaqwa; adapun kesudahan orang-orang kafir
ialah Neraka”
Hendaklah diingat bahwa Sorga yang
diuraikan di sini dinyatakan dengan perumpamaan, atau tamzil. Kenikmatan Sorga,
sebagaimana diterangkan dalam Hadits, adalah kenikmatan yang mata belum pernah
melihat, telinga belum pernah mendengar, belum pernah terlintas dalam hati
manusia untuk mengangan-angankannya. Jadi
Taman yang di dalamnya mengalir sungai-sungai itu bukannya sungai yang manusia temui di dunia fana.
Perumpamaan terdapat pula dalam Surat Muhammad (47); 15
“Perumpamaan Surga yang dijanjikan
kepada orang-orang yang bertaqwa. Di sana ada sungai-sungai yang tak berubah
menjadi busuk, dan sungai-sungai dari anggur yang lezat rasanya bagi
orang-orang yang memminumnya, dan sungai sungai dari madu yang dibersihkan dan
di sana mereka akan mendapat segala macam buah-buahan, dan perlindunagn dari
Tuhan mereka. Samakah dengan orang yang menetap di Neraka, dan diberi minuman
air yang mendidih, maka terpoton-potonglah ususnya”
Jadi air, susu, madu, bantal, singgasana, pakaian, dan perhiasan di Surga,
semuanya hanyalah tamzil/perumpamaan belaka.
Kapankah kenikmatan dan hukuman Neraka di
mulai?
Sorga
dan Neraka dimulai dari kehidupan sekarang
Surat
Al-Baqarah (2); 25
“Dan berilah kabar baik kepada orang
yang beriman dan berbuat baik, bahwa mereka akan memperoleh Taman yang di
dalamnya mengalir sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi sebagian buah-buahan
dari (Taman) itu, mereka berkata: Ini adalah yang diberikan kepada kami dahulu;
dan mereka diberi yang serupa dengan itu, Dan di sana mereka mendapat teman
yang suci dan di sana mereka menetap”
Surat
Ash-Shaffat (37); 41
“Mereka
akan mendapar rezeki yang sudah diketahui”
Surat Muhammad (47); 6
Dan Ia akan memasukkan mereka dalam
Surga, yang telah Ia perkenalkan kepada mereka”
Pada (2; 28), orang tulus dikatakan mempunyai Taman di Akhirat. Ini
menunjukkan bahwa mereka telah menumbuhkan biji iman menjadi Taman yang luas,
dan ini bertalian dengan hebatnya perkembangan batin mereka, atau perkembangan
daya kemampuan yang dianugerahkan oleh Allah kepada mereka. Dan setiap kali
mereka disuruh mencicipi sebagian buah perbuatan baik mereka di Akhirat, mereka
dapatkan buah-buahan itu merip sekali rasanya dengan buah-buahan ruhani yag
mereka rasakan dalam batin di dunia. Maknanya adalah bahwa buah perbuatan
adalah serupa dengan perbuatan itu sendiri. Sedangkan teman teman yang suci ialah istri kaum muslimin yang beriman,
sebagaimana dijelaskan dalam Surat Yasin
(36); 56-58,
“Mereka dan istri mereka ada di tempat
teduh, bersandar di atas sofa yang empuk”
“Di sana mereka mendapat buah-buahan, dan
mereka mendapat apa yang mereka ingini”
Seperti dijelaskan dua ayat di atas (37; 41) dan (47: 6), bahwa rezeki yang diberikan kepada yang ada di
Surga, telah dikenal sewaktu mereka di dunia, dan buah-buahan serta rezeki yang
khusus diberikan kepada mereka yang tulus, yang tak dapat dijangkau oleh orang
jahat. Karena selama mereka di dunia, orang jahat itu buta akan rezeki dan
buah-buahan, oleh sebab itu merekapun tidak mendapatkan rezeki dan buah-buahan
di Akhirat, karena mereka itu buta di dunia juga akan buta di Ahirat. Hal ini
tertera dalam Surat Bani
Israil (17; 72),
“Dan
barang siapa buta di (dunia) ini, ia kan buta di Akhirat dan semakin menyimpang
dari jalan”
Disini kita diberitahu bahwa mereka yang
buta terhadap kebenaran di dunia, akan buta di Akhirat. Ini menunjukkan bahwa
di dunia ini pula dimulai kehidupan Neraka berupa buta ruhaninya, dan Neraka di
Akhirat juga berupa kebutaan. Jadi seirama dengan jiwa yang tenang yang telah
menemukan ketenanagn pada Allah karena mendapatkan buah-buahan dan rezeki
ruhani, dimasukkan dalam Surga di dunia.Quran berfirman: Surat Al-Fajr (89; 27 – 30),
“Wahai
jiwa yang tenang!
Kembalilah
kepada Tuhan dikau, dengan perasan puas, amat memuaskan hati.
Masuklah
di antara hamba-hamab-Ku.
Dan
masukkah ke Surga-Ku”
Ayat-ayat dr Surat ini menjelaskan
tingkat tertinggi dari kemajuan ruhani manusia, berupa perasaan terteram dan
puas dengan Tuhannya, dan hanya pada Tuhan sajalah ia menemukan ketenangan, kebahagiaan dan
kesenanag. Inilah yang disebut kehidupan Surga.
Manusia yang kemajuan ruhani pada
tingkat terakhir ialah (muthma’innah), kesucian, kejujuran, kebenaran dan
ketulusan seseorang dan tidak menghilangkan perbuatan baik terhadap orang lain,
ia akan mendapat ganjaran dari Allah Yang Maha-kuasa berupa Surga di dunai dan
di Akhirat. Manusia pada tingkat muthma’inah ini dengan ridla Allah mendapatkan
kenikmatan Surga yang paling tinggi baik di dunia maupun di Akhirat, seperti yang tercantum dalam :
1. Surat
(9; 72)
“Allah
menjanjikan kepada kaum mukmin pria dan kauM mukmin wanita sebuah Taman yang d
dalamnya mengalir sungai-sungai untuk menetap disana dan tempat tinggal yang
baik di Taman yang kekal. Dan yang paling besar ilaha perkenan dari Allah. Ini
adalah hasil yang paling besar”
2. Surat
Yunus (10); 10
‘Doa
mereka di sana ialah: ‘Maha- Suci Engkau ya Allah! Dan penghormatan mereka di
sana ialah: Damai! Dan seruan mereka yang paling akhir ialah: Segala puji
kepunyaan Allah, Tuhan sarwa sekalian alam”
Surga-Mu
adalah tujuan kami ya Allah
Buat mereka yang merindukan Surga