Ya Allah, Ya Robbi
Adakah
suatu kewajiban aku lalaikan
Adakah
banyak dosa yang aku lalukan
Apakah
diriku tercemar lumpur nan kotor
Apakah
aku lupa kepada-Mu
Apakah
aku tidak mensyukuri nikmat yang tak terhingga yang Engkau anugerahkan kepadaku
Adakah.......
adakah ...... aku tinggalkan syariah-Mu
Ya Allah, aku mohon
ampunan-Mu. Astaqfirullah.
“Inilah
orang yang membeli kehidupan dunia dengan Akhirat, maka siksaan mereka tak akan
diperingan, dan mereka tak akan ditolong” [Surat Al-Baqarah (2) ; 86]
Siapapun yang melakukan kesalahan baik
kecil maupun besar, tentu akan merasakan kegelisahan dan rasa takut dalam jiwanya.
Bersembunyi dibalik gedung yang kokoh ataupun pergi jauh nun di sana, rasa
tersebut tetap mengikuti dirinya. Rasa amanlah yang ia perlukan untuk
berlindung. Rasa takut dan gelisah mesti ada sebabnya, bagaikan kapal nelayan
terdampar di pantai karena gelombang besar menghempaskannya.
Timbulnya rasa gelisah atau takut
Tidak hanya dosa besar yang mampu
membuat hati kita gelisah dan rasa takut menyelimut kalbu, namun dosa yang kita
anggap kecilpun dapat menyebabkan rasa gelisah; misalkan rasa dengki, angkuh,
sombong ataupun kita cinta dunia tanpa melihat akhirat. Jadi dimana kita dapatkan rasa aman? Lupakah kita satu-satunya
tempat yang paling aman adalah ditempat Allah Sang Pelindung, Sang Pemberi
Rahman dan Rahim.
Bagaimana kita bisa merasa aman dan
hilang kegelisahan serta rasa takut, apabila kita selalu meninggalkan kewajiban
sebagai mukmin, jauh dari Sang Pencipta yang penuh kasih. Tidaklah heran kalau
ketentraman hati dan ketenangan jiwa belum kita rasakan walaupun kita hidup
begelimpangan harta kita miliki, sementara kemaksiatan terus digeluti dan jauh
dari kecintaan Allah. Terbeli dan terlupa Akhirat, siksaan tak diringankan,
juga Allah tak akan menolongnya.
MasyaAllah.
Bagaimanakah
aku ini? Mengapa aku gelisah dan takut? Apakah kebahagiaan hakiki itu?
Kebahagiaan bukan karena berlimpah
harta, jabatan yang tinggi ataupun ketenaran, namun terletak pada agama di mana
syariah atau aturannya dilaksanakan dalam koridar yang benar dan dilakukan
dengan segala keihklasan hati.
Perhatikanlah atau rasakan dalam jiwa
kita yang sangat dalam yaitu apabila kita melakukan kesalahan atau kemaksiatan.
Pengaruh atau akibat yang paling hebat
melakukan dosa-dosa ataupun kesalahan ialah dada kita merasa sesak-sempit penuh
dengan kesedihan, kekecewaan, gelisah, keputusasaan dan pula ketakutan. Tidak ada kebahagiaan sama sekali.
Adakah jalan keluar atau solusinya? Jadi bagaimana?
Marilah kita renungkan firman
Allah bagi kita semua.
·
“Dan janganlah kamu merasa lemah dan
jangan pula merasa susah, dan kamu akan menang jika kamu mukmin”. Surat Ali ‘Imran (3) : 139
·
“...Dan Allah itu sudah cukup sebagai
Pelindung., dan Allah cukup sebagai Penolong”
Surat An-Nisa’ (4) : 45
Jadi satu-satunya jalan,
kita harus lari mendekat ke Allah Sang Pelindung dan Pengampun.
Menghilangkan
rasa khawatir dan gelisah ataupun ketakutan
1.Bertaubat – Mohon ampun, jiwamu akan tentram
“Barang
siapa berbuat jahat atau berbuat lalim terhadap jiwanya, lalu memohon ampun
kepada Allah, niscaya ia akan menemukan Allah Yang Maha-pengampun dan Yang
Maha-pengasih”
Surat A-Nisa’ (4) : 110
Ampuni
diriku ya Allah Sang Maha Pengampun,
Dosaku
sangatlah besar,
Namun ampunan-Mu lebih besar, wahai
Rabb-ku.
Subhanallah
Banyak jalan
menuju kebaikan. Dosa melekat di dada, cururan air mata tidak terbendung karena
kesalahan, maka bertaubatlah akan kesalahan yang telah kita perbuat. Dada yang
sempit, rasa gelisah, takut yang menggerogoti jiwa makin lama makin terkikis,
maka sekali lagi bertaubatlah saudaraku dan tidak melakukan kesalahanmu lagi
dengan mohon bimbingan dan tuntunan kejalan yang lurus.
Istiqfar - Astaqfirullah
Dengan mengumandangkan ‘Astaqfirullah’ semoga Allah membukakan
pintu keluar dari kesusahan yang kita rasakan, seperti dalam firman Allah.
[Surat Nuh (71) :
10, 11, 12]
“Maka
aku berkata: Mohonlah ampun kepada Tuhan kamu; sesungguhnya Ia Yang Maha-mengampun”
“Ia akan mengirimkan hujan kepada
kamu dengan lebat”
“Dan
Ia akan membantu kamu dengan harta dan anak, dan membuat kebun untuk kamu, dan
membuat pula untuk kamu sungai-sungai”
Subhanallah.
Allah menjanjikan kita menerima
beberapa kenikmatan, jika mau kembali kepada Allah, dan bertaubat akan
kesalahan-kesalahannya.
2. Berzikirlah hatimu akan tenang
Setelah bertaubat, apa yang harus
dilakukan? Berzikirlah dengan nama-nama Allah Yang Terpuji.
Berzikirlah dengan kata indah Istigfar –Astagfirullah dengan kesungguhan hati. Kata itu tidak hanya mohon
ampun tetapi juga mohon perlindungan dan penjagaan-Nya. Mohon ampun kepada
Allah, dan meninggalkan kemaksiatan dan dosa. Insya Allah jiwa kita menjadi
tenang, tentram serta rasa sejuk di dada yang dahulu menggelora panas karena
dosa akan terkikis habis. Amiin
Berzikirlah,
niscaya jiwa kita akan tenang.
Tahukah kita, mengapa kita diminta untuk
berzikir dengan nama–nama Allah yang indah. Juga dibarengi dengan istigfar.
Bukan berapa ratus kali ataupun ribuan kali, namun mohonlah tidak hanya dengan
suaramu namun dengan suara hatimu yang paling dalam, mengalir dalam seluruh
darahmu, menghujam jiwamu yang cinta akan Dia. Hal ini kita lakukan untuk
mengingat Allah Sang Pencipta Jagad Raya yang Maha Pengampun juga Maha
Pembimnbing hamba-hamba-NYa. Tundukkan kepalamu mohon ampun serta mohon
ditunjukkan jalan yang benar karena taubat kita.
Marilah kita perhatikan firman Allah
yang meminta kita berzikir dengan nama-nama Allah yang mulia.
·
[Surat Bani Israil (17) : 110]
“Katakan:
Menyerulah kepada Allah atau menyerulah kepada Yang Maha Pemurah. Dengan nama
apa saja kamu menyeru. Dia mempunyai nama-nama yang baik. Janganlah kamu
keraskan bacaan shalat dikau dan jangan pula diam, dan carilah jalan tengah
antara kedua itu”
·
[Surat Tha Ha (20) : 8]
“Allah
– tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Ia mempunyai nama-nama yang
indah”
3. Taqwa
Ada
lagi yang perlu kita punyai ialah sifat taqwa.
Katahuilah bahwa taqwa kita itu adalah
penawar gelisah dan rasa takut dan merupakan sumber rasa aman.
Mengapa?
Dimanapun orang bersifat taqwa itu
berada, perbuatannya itu akan menjurus kepada kebaikan karena dia merasa selalu
diawasi apapun yang dia lakukannya. Sebelum ia tergelincir perbuatan yang
dilarang Allah, hati nurani akan menjerit menegurnya ataupun bila ia melakukan
kesalahan ia akan segera sadar dan bertaubat serta suara hatinya mengalumkan
istigfar untuk tidak melakukan lagi.
·
Rasullah
saw. pernah ditanya: “Perbuatan apa yang
paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga?’
Beliau
menjawab: “Taqwa kepada Allah dan berbuat baik”
·
Ali
bin Abi Thalib pernah berkata: “ Taqwa adalah takut kepada Allah, beramal
dengan Al Qur’an, dan mempersiapkan perjalanan yang jauh (akhirat)”
·
Khalifah
zuhud Umar bin Abdul Aziz mengatakan: “Taqwa adalah meninggalkan apa yang
diharamkan Allah dan mengerjakan apa yang diwajibkan-Nya. Siapa saja yang
diberikan kebaikan sesudah itu, itulah kebaikan yang selalu bersambung dengan
kebaikan”
Bagaimana mendapatkan sifat taqwa?
Jawabannya
adalah kitab Suci Al Qur’an
Sehubungan dengan ini, Allah berfirman
dalam Surat Bani Israil (17); 9
“Sesungguhnya
Qur’an ini memimpin (manusia) pada jalan yang benar, dan memberi kabar baik
kepada kaum mukmin yang berbuat baik bahwa mereka akan memperolah ganjaran yang
benar”
Oleh karena itu,
barang siapa ingin mendapatkan hidayah Allah (hidayah bukan hanya menunjukkan
jalan, melainkan pula memimpin manusia pada jalan yang benar sehingga manusia
mencapai tujuan) berpeganglah pada Qur’an Suci. Jangan ditinggalkan Kitab ini
yang penuh dengan ajaran atau petunjuk bagi seluruh umat manusia.
4.
Obatilah kegelisahan dengan shalat
Shalat merupakan sarana hubungan antara
Tuhan dan hamba-Nya. Shalat memberikan kekuatan menghadapi kesulitan dan juga
merupakan bekal yang paling baik untuk akhirat serta pula untuk menjadikan diri
kita ahli perbuatan-berbuat baik bagi sesamanya.
Firman Allah menguatkan kepada kita
alangkah pentingnya shalat itu.
[Surat Al’Ankabut (29) : 4]
“Bacalah
apa yang telah diwahyukan kepada engkau tentang Kitab dan tegakkanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan buruk; dan sesungguhnya
ingat kepada Allah itu kekuatan yang paling besar. Dan Allah itu tahu apa yang
kamu lakukan”
Selain Allah mewajibkan kita menjalankan
shalat wajib, manusia diperintahkan pula menegakkan shalat malam.
[Surat Bani Israil
(17) : 79]
“Dan
pada sebagian malam, bangunlah untuk menjalankan itu (shalat), sebagai tambahan
di luar apa yang diwajibkan kepada engkau; boleh jadi Tuhan dikau akan menaikkan
engkau pada kedudukan yang amat mulia”
Marilah berlomba menghidupkan
malam-malam dengan meninggalkan dunia. dan kita mulai berdialog, mengutarakan
kegelishan dan rasa takut kita dengan Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penolong
hambanya yang hina ini. Insya Allah akan meninggikan kedudukan kita dan
memberikan solusi kesukaran, karena Ia yang hanya memberikan kekuatan kepada
kita.
Marilah kita hadapi kesukaran dengan
berserah diri kepada Yang Maha Kasih dan Sayang untuk memberikan jalan terbaik
dalam menghilangkan kegelisahan dan rasa takut yang menggerogoti jiwa kita.
Hanya Allah Sang Pemberi Kekuatan. Untuk itu kita kuatkan tali Ilahi kita.
Iman dan taqwamu sebagi
penghapus kegelisahan hati