Disaat
musibah menyentuh raga,
rengek
buah hati tak terpenuhi, air susu ibu yang mengering,
ibu
yang tua renta duduk bersimpuh tanpa daya,
badanku
bercucur keringat meminggul batu demi kelangsungan hidup
dadaku
tinggal tulang dibalut kulit keriputku
disaat itu
hati bergolak menahan sedih
Duuuuh
Gusti Allah, harus kemana aku pergi .....
bersujud
di sajadah lusuh, namun ......
Ya
Allah aku pergi kemana lagi?
Yang
Maha-kasih, aku tidak mau kehilangan umur dalam kesia-siaan,
Aku
tinggalkan mencintai dendam....... tapi aku ...... dayaku, tenagaku ......
hilang
Astaqfirullah.
Suara
hati datang .........
“Tetaplah
mohon kepada yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Yakinlah
akan datang kabar gembira”
Saudaraku,
Yakinlah Allah tidak hilang, Allah pun
tidak pula menghilang. Dia selalu menunggu kedatanganmu, Dia pula mengulurkan
tangan-Nya menyambut kedatanganmu. Hilangkan keraguan hatimu yang merintih
dikesendirian. Bersihkanlah pula hati kotormu. Janganlah berburuk sangka
kepada-Nya. Itu akan menghalangimu melihat-Nya juga menghilangkan rahman dan
rahim-Nya dari dadamu.
Astaqfirullah
Saudaraku, betapa salahnya manusia
apabila mereka tidak menyertakan Allah dalam setiap tindakan dan setiap waktu
dalam kehidupannya. Rasanya Allah hilang dalam diri kita. Tidakkah kita selalu
ingat bahwa bagaimanapun kuat iman kita, Allah akan selalu menguji dengan ujian
berupa sakit, kehilangan mereka yang kita sayangi bahkan harta yang
berlimpahpun akan mendapat cobaan dengan kurnia yang berada digenggam tangannya
itu. Yakinlah semua itu adalah kepunyaan dan kehendak Allah semata. Ujian itu adalah ‘masih adakah cinta kepada Sang Pencipta?’
Subhanallah.
Maha-suci Engkau, Ya Allah.
Perasaan bersalah menyesakkan dada,
ketakutan menghantui setiap saat serta kegelisahan hati mendera jiwa yang
rapuh. Itulah rasa bila kita jauh dari
Sang Pencipta. Dalam menghadapi problema kehidupan yang beraneka ragam kira
merasa tidak ada kawan yang bisa diajak mencari penyelesaian. Ada saudaraku! Bukan hanya teman namun Sang Khalik yg selalu
mendampingi, melindungi, menolong kita
kapan kita dalam kesukaran. Sebutlah selalu dengan Alhamdulillah, karena karuniamu tak pernah berhenti.
Saudaraku,
Marilah kita kembali kepada Sang
Pencipta. Dia adalah Rabb, Sang Pencipta dan Sang Pemelihara, yang berarti Dia
merawat, memelihara, mengatur dan meyempurnakan. Teramat luas kasih sayangnya,
teramat sejuk angin pengampunan dari-Nya Allah selalu hadir menolong kita dalam
menyelesaikan kesulitan atau permasalahan kita, bila tetap beriman dan percaya
kepada-Nya.
Ingatlah selalu Surat Al-Fatihah yang selalu kita baca paling sedikit 17 kali
sehari. Dan pula kita selalu mengucapkan Bismillahirrahmanirrohim:
Dengan nama-Mu Yang Maha-pemurah, Yang Maha-pengasih. Disinilah hati kita
menjerit mohon pertolongan Yang Maha-pemurah dan Yang Maha-pengasih. Ar-Rahman Allah, Yang cinta dan
kemurahan-Nya diwujudkan diciptakan dunia dengan seluruh isinya ini
dianugerahkan kepada siapa saja baik orang mukmin ataupun mereka itu kafir.
Jadi ini merupakan derajat kecintaan Allah yang setinggi-tingginya bagi
ciptaan-Nya. Ar-Rahim Allah ialah
Tuhan Yang-Maha-pengasih itu diwujudkan pada hari kemudian yaitu buah perbuatan
manusia, namun harus diingat bahwa kasih sayang Allah itu tak terbatas dan
terus menerus bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa. Maka janganlah
engkau ragu akan kecintaan dan pertolongan Allah.
Amiin
Rabb al-‘Alamin.
Bagimanakah
menghilangkan keraguan hati.
1. Bagaimanpun
sesak dadamu, janganlah ragu-ragu akan pertolongan Allah. Bertaubatlah. Allah
adalah Rabb yang amat luas pengampunan-Nya buat hamba–hamba yang bertaubat akan
kesalahan mereka. Marilah kita berjalan dijalan-Nya
Surat Al-Buruj (85); 14
“Dan Ia adalah Yang
Maha-pengampun, Yang Maha-penyayang”
Ya Allah Sang
Maha-pengampun, Maha-kasih dan Maha-sayang
Bila hamba-Mu ini berjalan
dijalan yang benar sesuai dengan petunjuk-Mu,
Entah kapan akan berakhir,
mungkin uban penuhi rambutku
Hari penantian makin
mendekat,
Tobat akan perbuatanku
menyertai penantianku
Sujudku tetap pada-Mu
Adakah pertolongan-Mu datang
menyentuh diriku yang fana ini?
Insya Allah
Surat
Al-Furqan (28): 70, 71
“.... orang-orang yang
tobat dan beriman dan menjalankan perbuatan baik, bagi mereka Allah menukar
keburukan mereka dengan kebaikan. Dan Allah senantiasa Yang Maha-pengampun, Yang
Maha-pengasih (ayat 70).
“Dan Barang siapa tobat
dan berbuat baik, maka ia sesungguhnya bertobat kepada Allah dengan tobat yang
baik” (ayat 71).
Ini berarti :
“Barang
siapa yang menghentikan langkahnya untuk tidak lagi berbuat aniaya, berbuat
zalim, berbuat maksiat dan kemungkaran, dan selanjutnya dia melangkah kakinya
di jalan kebaikan, maka Allah akan mengulurkan tangan-Nya menolong kita,
mengampuni, menunjukkan jalan yang benar serta membantu menyelesaikan masalah
ataupun persoalan-persoalan.
Amiin
Rabb al-‘Alamin.
Saudaraku,
Itulah janji
Allah. Janji Allah mesti benar. Marilah kita menjalankannya secara konsisten
dan bersabar Hanya mereka yang sabar
yang akan mendapatkan janji Allah. Janji Allah bagi siapa saja; bagi kita
semua. Dan barang siapa tidak menghendaki kesusahan, kesulitan di kehidupan
dunia dan ingin mendapatkan ridha-Nya serta mencapai tujuan surga
dunia-akhirat, hendaknya berbuat baik bagi orang lain dan tidak pernah
melupakan dalam menjalankan perintah Allah.
Marilah kita baca dan renungkan Surat Thaha (20); 124
“Dan barang siapa
berpaling dari Peringatan-Ku, maka sesungguhnya ia akan mengalami kehidupan
yang sempit, dan ia akan Kami bangkitkan pada hari Kiamat dengan buta
(matanya)”
Barang siapa yang menutup matanya
terhadap Peringatan Allah, akan mengalami kehidupan yang sempit karena ia tidak
mendapat berkah rohani. Hanya jiwa yang tentram saja yang merasakan kesenangan
dan kepuasan, dan ketentraman jiwa hanya dapat diperoleh dengan sabar dan
beriman kepada Allah
Ya
Allah bimbinglah hamba-Mu ini.
Saudaraku yang dimuliakan Allah,
2. Untuk
dapat yakin dan sabar akan datang pertolongan Allah dan menghilangkan keraguan
hati kita, janganlah pernah berburuk sangka kepada Sang Pencipta, Allah
Yang Maha-adil. Dalam kenyataan, banyak
kita lihat manusia yang menggegam dunia mendapatkan kenikmatan dunia, namun
yakinlah saudaraku, rencana Allah tidak ada yang tahu, namun yakinlah dengan
sepenuh hati yang diberikan kepada kita adalah yang terbaik di hadapan Allah.
Baca dan renungkan hadits Nabi ini yang akan menghilangkan keraguan hati kia.
Hadits Rasulullah sebagi berikut:
Rasulullah bersabda: ‘Jika engkau
melihat Allah sedang memberikan seseorang, sesuatu dari dunia yang ia sukai,
sedangkan ia masih saja tenggelam dalam kemaksiatannya, maka ketahuilah itulah
yang dinamakan istidraj (yaitu penguluran waktu untuk kemudian
dibinasakan secara perlahan-lahan dan biasanya lebih menyakitkan. ‘ (HR.
Ath-Thusi)
Maka marilah kita tinggalkan keraguan
hati kita dalam menjalankan hidup, karena Allah selalu menyertai kita dalam
segalanya, Janganlah pernah meninggalkan Allah dan sertakan Dia dalam kehidupan
kita ini.
Ya Allah, Engkau seru kepada kami:
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku,
ibadahku, dan hidupku dan matiku adalah untuk Allah, Tuhan sarwa sekalian alam”
Surat Al-An’am (6); 162
Ya
Allah Rabb al’Alamin
Hilangkan
keraguan hati kami dengan cinta dan kasih-Mu
Sirnakan
kepedihan hati dengan segala kebenaran-Mu
Ampunilah
kesalahan hamba-Mu dengan kebesaran-Mu
Tumbuhkanlah
kebencian terhadap kejahatan
Jauhkanlah
kami dari godaan setan yang terkutuk.
Sang Pelindung, Penjaga dan Pemelihara semua
ciptaanmu
Kepada-Mu
kami bersandarkan diri mengharap ridho-Mu
Kepada-Mu
kami berserah diri dan pada-Mu kami mohon pertolongan
Cukuplah
Engkau sebagi Pelindung kami
Engkau
satu-satunya Penolong yang terbaik