Saudara-saudaraku
yang berjuang di jalan Allah
Marilah kita renungkan ucapan Ibn’Abbas,
mendoakan, mengharapkan kebahagiaan orang lain tanpa mengharap terimakasih.
Ibn’Abbas berkata:
“Dalam diriku ada tiga keistimewaan:
“Tidaklah hujan turun ke muka bumi, kecuali aku akan memuji Allah, dan
bergembira dengan hujan yang turun meskipun aku sendiri tidak punya kambing dan
unta. Tidaklah aku mendengar seorang hakim yang berlaku adi, kecuali aku akan
senantiasa mendoakannya kepada Allah, walaupun aku tidak tersangkut sebuah
perkara yang diputuskannya. Dan, tidaklah aku mengetahui satu ayat saja dari
kitab Allah, kecuali aku inginkan orang lain juga mengetahui apa yang aku
ketahui”
Pernyataan Ibn’Abbas adalah merupakan
kecintaan terhadap sesama manusia, kebaikan kepada orang lain, ataupun penuh
perhatian yang diberikan kepada sesama hamba Allah. Hal ini merupakan juga
penyebaran nilai-nilai kebaikan hidup sesuai dengan contoh nilai keindahan
sifat Nabi Suci tanpa minta balasan ‘terimakasih’
Allah
menciptakan semuanya agar hamba-hamba-Nya selalu mengingat-Nya, mendekat
kepada-Nya, serta Allah menganugerahi rezeki kepada setiap mahluk ciptaan-Nya
agar kita semua bersyukur kepada-Nya akan nikmat Allah. Dengan nikmat iman dan
syukur akan anugerah Allah, masih perlukah kita minta imbalan terimakasih dari
lainnya, bukan kepada Sang Pencipta yang penuh dengan kasih saying.
Saudaraku, siapa saja yang kebaikannya
diabaikan ataupun tidak pernah dirasakan oleh mereka yang kita tolong, bahkan
dilecehkan kebaikan kita, marilah sebaiknya kita berlaku tenang, kepala dingin
dengan situasi yang menghadang kita. Bukankah kita hanya mengharap pahala dan ridha Allah semata yang tak pernah habis
kasih sayang-Nya.
Ajakan ini bukannya untuk meminta
saudara-saudaraku meninggalkan kebaikan, namun marilah kita tetap meninggikan
taqwa kita sehingga tak tergoyahkan dengan kelakuan mereka yang melecehkan
pertolongan atau kebaikan kita. Bukannya tangan di atas lebih baik dari pada
tangan kita di bawah?
Bagaimanakah kita mampu menghilangkan kecewa tanpa
menerima terimakasih dari orang lain?
1. Janganlah
kecewa, bersedih atau gundah hati kita, bila mereka yang ditolong mengabaikan
ataupun mengingkari pertolongan yang mereka terima, bahkan bisa membalas dengan
menyakitkan hati. Gantilah kegundahan hati dengan berbuat baik kepada sesama manusia. Mengapa? Karena dengan berbuat
baik, kita akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati dengan melihat orang
yang menerima kebaikan kita terpancar kegembiraan yang mungkin karena
kesukarannya ada solusi atau kita mampu meringankan beban orang yang sedang
menderita. Dan yang sangat penting kita lupa akan kegundaham hati yang
disebabkan orang yang kita tolong mengabaikan pertolongan kita.
2. Berbuatlah kebaikan hanya demi ridha Allah
semata. Keikhlasan kita menghilangkan sakit hati dan pahala Allah
yang tak terhingga banyaknya menunggu kebaikan kita yang tanpa pamrih. In shaa Allah.
Surat
Al-Lail (92); 19 – 21
“Dan tak seorang pun yang
di sisinya mempunyai kenikmatan sebagaii ganjaran. Kecuali orang-orang yang
mencari perkenan Tuhannya Yang Maha-luhur. Dan ia akan segera mendapat perkenan
(-Nya)”
Firman Allah terebut menjelaskan kepada
kita bahwa perkenan Allah adalah satu-satunya kenikmatan yang setiap hamba
Allah merindukannya, karena perkenan-Nya adalah Surga baik di dunia maupun di
akhirat.
Amiin,
Ya Rabb al-‘Alamin
3. Isilah
waktu luang yang ada dengan berbuat sesuatu yang positif. Mengerjakan amalan-amalan
yang bermanfaat adalah lebih baik daripada terlarut dengan pikiran kosong yang
mungkin dapat menjerumuskan kita kedalam kesengsaraan. Misalnya kita bisa
tergiur dengan minuman keras ataupun perbuatan nista lainnya yang dilarang
Allah.
Surat
At-Taubah (9); 87
“Mereka rela berada bersama orang-orang
yang tidak ikut berperang dan hati mereka telah tertutup, sehingga mereka tidak
memahami (kebahagiaan, beriman dan berjihad)”
Yanganlah sekali-kali hati kecewa karena yang kita bantu
tidak menyatakan terimakasih. Bukanlah melakukan perbuatan baik kepada orang
lain adalah merupakan ibadah kita yang mendapatkan ganjaran berlipat ganda dari
Allah dan bahkan Ia mencinatai kita.