Surat
Al-Kahfi (18); 50
“Dan tatkala Kami berfirman kepada malaikat:
Bersujudlah kepada Adam! Mereka
bersujud, kecuali iblis. Ia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakan
kepada perintah Tuhannya. Apakah kamu mengambil dia dan keturunannya sebagai
kawan, bukannya Aku, padahal mereka itu musuh bagi kamu. Buruk sekali pengganti
itu bagi kaum lalim”
Surat
Al-Baqarah (2); 34
“Dan tatkala Kami berfirman kepada
malaikat: Bersujudlah kepada Adam, maka bersujudlah mereka, akan tetapi iblis
tidak. Ia menolak dan sombong dan ia adalah golongan kaum kafir” (ayat 34)
Sesuai dengan ayat-ayat di atas kita
semua wajib waspada akan jebakan setan, karena sesuai dengan firman Allah yang
menyatakan bahwa kita dilarang mengambil setan dan keturunannya sebagai kawan,
karena mereka itu musuh bagi kita semua. Mereka menjebak kita untuk menjadi
teman sebagai penghuni neraka. Ia akan selalu menggoda baik secara yang paling
halus sampai dengan paling kasar untuk menjadi temannya.
Siapakah dan bagaiman golongan Iblis
1.
Iblis bukannya dari golongan malaikat, ia
dari golomgan jin. Iblis menolak
perintah Allah, ia sangat sombong dan Iblispun disebut setan. Disebut iblis yang berarti keinginan rendah yang menjauhkan manusia bersujud kepada Allah dan
selalu berusaha menjauhkan pula
memperoleh rahmat Allah, sedangkan setan
berarti penghasut keinginan rendah
untuk menyelewengkan manusia dari jalan
yang benar.
2. Setan sebagai golongan kaum kafir.
Setan sebagai penghasut supaya manusia
termasuk kaum kafir. Kaum kafir ialah
mereka yang tidak mengakui eksistensi Allah dan melawan-Nya.
Surat Maryam (19); 83
“Apakah engkau tidak tahu
bahwa Kami mengutus setan kepada kaum kafir untuk menghasut mereka dengan
hasutan kejahatan?”
Surat
Al-Baqarah (2); 34
“Dan tatkala Kami
berfirman kepada malaikat: Bersujudlah kepada Adam, maka bersujudlah mereka,
akan tetapi iblis tidak. Ia menolak dan sombong dan ia adalah golongan kaum
kafir (ayat 34)
3. Setan
adalah golongan penggoda.
Sebagai
penggoda mereka berusaha dengan bisikan jahatnya menggoda untuk ingkar dari
perintah Allah. Ingatlah akan bisikan jahat setan kepada Adam dan Hawa untuk
ingkar atas peringatan Allah kepada mereka berdua. Begitu pula sebagai
penggoda, setan akan selalu membisikan bisikan keji kepada semua umat manusia.
Surat Al-Araf (7); 17
“Lalu
aku (setan) pasti akan mendatangi mereka (manusia) dari muka dan dari belakang
mereka, dan dari kanan dan dari kiri mereka; dan Engkau tak menemukan
kebanyakan mereka bersyukur”.
Bila kita renungkan ayat di atas, ( QS 2:36) bukan ular yang menyesatkan
Hawa dan bukan juga Hawa yang menyesatkan Adam, melainkan setan yang meniupkan
bisikan jahat ke dalam batin Hawa dan Adam, demikian pula bisikan jahat
tersebut ditiupkan kepada keturunan Adam dan Hawa.
“Akan
tetapi setan membuat mereka tergelincir .........”
(.Q.S 2; 36)
Bagaimanakah setan membuat manusia tergelincir?
Marilah kita perhatikan beberapa tipu
daya setan untuk mengelincirkan manusia.
·
Membuka
aib
manusia dengan meniupkan bisikan jahat ke dalam kalbu seluruh umat manusia.
Surat
Al-Araf (7); 20
“Tetapi setan membisikan
pikiran jahat kepada mereka agar nampak kepada mereka apa yang tersembunyi dari
mereka, yaitu aib mereka, dan ia berkata: Tuhan kamu melarang
kamu dari pohon ini, agar kamu tak menjadi malaikat atau menjadi kekal”
Aib
(sauat) disini berarti bagian
badan yang harus ditutupi atau
berarti ucapan atau perbuatan ataupun
berarti watak, tindakan buruk ataupun
yang memalukan dan tidak pantas. Bisikan jahat itu selalu akan membuat
manusia terbuka aibnya. Bisikan jahat setan atau iblis itu tak akan pernah
berhenti sampai manusia menjadi teman mereka dan menjadi penghuni neraka
jahanam
·
Setan membuat tuduhan palsu sehingga dapat mendatangkan perpecahan.
Surat Al-Araf (7); 200
Dan apabila tuduhan palsu
dari setan menimpa engkau, mohonlah perlidungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia
itu Yang Maha-mendengar, Yang Maha-tahu”
Setan mencela, menuduh mereka menjalakan
kejahatan dan memburuk-burukannya. Dan ini berarti menabur benih perpecahan.
Berulang kali disebutkan dalam Qur’an Suci musuh yang berwatak setan akan
membuat tuduhan palsu, meyebarkan berita bohong.
·
Tipu daya setan lainnya ialah mengajak manusia kekufuran, yaitu mengajak manusia untuk
menolak eksistensi Allah serta risalah-Nya yang disampaikan oleh para Rasul
dengan kebenaran Kitab-sucinya.
Setan meniupkan kejahatan bahwa agama
itu hanya membawa manusia
keterbelakangan, kebodohan. Lihatlah bangsa Barat yang maju tehnologinya
banyak yang menjadi Atheis (tidak mengakui adanya Tuhan), karena mereka
beranggapan agama membuatnya terbelakang.
Materi yang mereka peroleh hanya untuk duniawi dan tidak penah terlintas
bagi mereka bahwa semua yang ada di bumi dan di langit ini kepunyaan Allah,
sedangkan manusia dianjurkan untuk mengelola, menjaganya untuk kemajuan manusia
sendiri dengan selalu bertasbih kepada-Nya. Agama bagi mereka kaum yang tidak
mengakui Tuhan, agam adalah ritual saja tanpa arti.
·
Jebakan lainnya yang sangat mengerikan
merupakan dosa besar adalah
menawarkan manusia untuk berbuat zina, korupsi, merampas hak orang lain dan
mengajarkan durhaka kepada orang tua.
Iblis merayu manusia untuk melupakan
ucapan Khalifah Ali bin Abu Thalib: “Dosa yang paling besar adalah dosa yang
dianggap kecil oleh pelakunya”
Iblis menggoda membisikan kejahatan
kepada manusia berbuat zina karena menurut iblis zina adalah sistim pergaulan
modern. Perhatikan banyak umat manusia terjebak dengan berbuat zina, bahkan
melakukan tindakan korupsi, merampas hak orang lain ataupun merampas hak
anak-anak yatim tanpa merasa bersalah ataupun malu. Astaqfirullah
Allah melarang umat manusia melakukan
zina sesuai dengan firman-Nya:
Surat
Bani Israil (17); 32
“Dan janganlah kamu
berdekat-dekat dengan perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah keji. Dan buruk
sekali jalan itu”
Zina adalah kejahatan yang tumbuh subur
sesuai dengan tumbuhnya peradaban. Qur’an bukan saja melarang perbuatan zina,
tetapi melarang pula agar manusia jangan dekat-dekat kepada perbuatan itu,
dengan demikian ia dijauhkan dari segala macam godaan yang memungkinkan jatuh
kedalam kejahatan. Oleh sebab itu Islam tidak membenarkan pergaulan bebas
antara pria dan wanita
·
Jebakan lainnya adalah membiarkan manusia
menjalankan ibadahnya, tapi tetap digelincirkan pula dengan melupakan manusia
sebagai mahluk social yang wajib bekerja atau menjalakan tugas-tugas ibadah
lainnya.
Zikir
atau wirid merupakan
ibadah yang dianjurkan Agama untuk dilakukan, namun setan meniupkan bisikannya supaya ibadah yang untuk mencucikan diri
manusia itu digelincirkan dengan melupakan kewajiban lainnya. Manusia sebagai
mahluk social wajib bekerja di dunia untuk kehidupannya baik untuk diri
sendiri, keluarga ataupun masyarakat yang juga merupakan ibadah. Akhirnya lalai
melupakan kewajiban sehingga terbengkalai, produktifitas terganggu. Ketahuilah
itulah buah tangan iblis. Kita sudah masuk perangkap setan jahanam
·
Ditiupkan bisikan agar manusia berlaku boros.
Surat
Bani Israil (17); 26, 27
“Berilah kepada sanak
kerabat haknya, demikian pula kepada kaum miskin dan orang bepergian, dan
janganlah menghambur-hamburkan (harta) dengan boros”
“Sesungguhnya orang-orang
yang boros itu saudara-saudara setan. Dan setan itu selalu tak berterimakasih
kepada Tuhannya”
Firman Tuhan selain menyuruh supaya
memberi sedekah, Qur’an Suci juga menyuruh supaya hemat. Orang-orang yang
menghamburkan-hamburkan harta dikatakan sebagai saudaranya setan, mereka tidak
berterimakasih kepada Allah, karena menghambur-hamburkan harta sebagai karunia
Allah yang bisa dipergunakan bagi kebaikan masyarakat namun dipergunakan tanpa
tujuan.
Usaha untuk menjaga diri dari godaan atau bisikan
jahat setan/iblis
Berlindung
kepada Allah.
Yang paling utama dijauhkan dari godan
ataupun bisikan jahat mereka hanyalah mohon perlindungan dan pertolongan Tuhan
yang Maha–kasih dan Maha-penyayang. Bukankah kalimat yang selalu kita ucapkan
sebelum kita melakukan semua kegiatan.
Aku berlindung kepada Allah dari godaan
setan yang terkutuk.
Surat
Al-Mu’minun (23); 97, 98
“Dan berkatalah: Tuhanku, aku mohon
perlindungan Dikau dari bisikan jahat setan. Dan akau mohon perlindungan Dikau,
Tuhanku, agar mereka tak datang kepadaku”
Surat
An-Nur (7); 196
“Pelindungku adalah Allah yang menurunkan
Kitab dan Dia melindungi orang-orang yang saleh”
Selain mohon pertolongan Allah, kita
perlu juga mempunyai:
a. Kesadaran
diri bahwa telah melakukan sesuatu yang tidak pantas adalah
salah satu cara yang baik menolak atau menjauhi setan.
b. Menahan
amarah dan berlaku tenang
Tangan-tangan setan itu merupakan
perbuatan keji yang dilancarkannya dan dapat menimbulkan peristiwa yang dapat
menyebabkan kemarahan dan mendatangkan bencana bagi manusia yang tergoda,
karena kita sudah tidak mampu mengendalikan diri lagi. Menahan amarah dan
berlaku tenang yang merupakan penghalang mata gelap adalah salah satu untuk
dapat menghindar dari mudahnya tergelincirnya kalbu dari iblis jahanam itu.
Kemarahan itu artinya kita sudah masuk dalam jeruji perangkap setan.
Marilah kita renungkan surat An-Nisa ; 76 dan Surat An-Nuur ; 21
“Adapun
orang yang beriman, mereka berperang di jalan Allah, sedangkan orang yang
kafir, mereka berperang di jalan setan. Maka dari itu, perangilah kawan-kawan
setan itu. Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah”(QS 4; 76)
“Wahai orang-orang yang beriman,
janganlah mengikuti jejak-jejak setan. Dan barang siapa mengikuti jejak-jejak
setan, sesungguhnya (setan) itu menyuruh berbuat keji dan jahat. Dan sekiranya
tak ada kurnia Allah kepada kamu, dan rahmat-Nya, niscaya di antara kamu tak
pernah ada orang yang suci; tetapi Allah menyucikan siapa saja yang Ia
kehendaki, Dan Allah itu Yang Maha-mendengar, Yang Maha-tahu” (QS
24; 21)
Janganlah lengah terhadap setan, jaga
diri kita, jangan sampai dipengaruihi tipu daya setan, karena semua manusia
akan digoda dengan bisikan jahat. Tidak satupun lepas dari kejaran setan baik
mereka orang bertaqwa ataupun yang bukan. Yakinlah godaan setan akan gagal
selama kita tetap beriman kepada-Nya dan mohon perlindungan dari-Nya.
Waspadailah tipu daya setan karena godaan setan itu bagi yang bertaqwa lemah
adanya.